Pengelolaan Museum Perjuangan TNI: Sistem Non-Digital Untuk Pelestarian Koleksi Sejarah

Main Article Content

Shallu Innani
Wanda Azizah Lubis
Maria Ulfa
Adinda Aulia Lubis
Adelia Zhihni Panjaitan
M Tito Alfajar
Sri Windari

Abstract

Artikel ini membahas sistem pengelolaan Museum Perjuangan TNI, yang masih dilakukan secara manual meskipun organisasi budaya sangat membutuhkan digitalisasi. Tujuan studi ini adalah untuk menggambarkan praktik manajemen museum terhadap koleksi historisnya, infrastruktur, dan staf, serta kesulitan yang dihadapi selama proses digitalisasi. Studi kualitatif deskriptif ini menggunakan observasi langsung selama kunjungan lapangan dan wawancara tatap muka dengan manajemen museum. Menurut temuan penelitian, inventarisasi koleksi dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi dengan baik, namun masih dimasukkan secara manual. Sembilan personel militer dari unit yang berbeda mengawasi museum; beberapa staf telah menerima pelatihan, terutama di bidang perpustakaan. Pemeliharaan dan penilaian rutin terhadap koleksi dilakukan, terutama untuk objek seperti dokumen sejarah dan senjata. Siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum—termasuk pengunjung dari Jepang dan Belanda—merupakan target utama. Promosi dilakukan bekerja sama dengan Kantor Pendidikan Sumatera Utara dan organisasi militer. Selain itu, Kodam I/BB dan Kantor Sejarah TNI menyediakan fasilitas dan petunjuk untuk museum. Hambatan terbesar dalam digitalisasi adalah kurangnya keahlian dan pendanaan. Modernisasi fasilitas, penyediaan label koleksi yang lebih informatif, dan pembuatan program pendidikan interaktif untuk generasi muda merupakan beberapa tujuan untuk masa depan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

Pengelolaan Museum Perjuangan TNI: Sistem Non-Digital Untuk Pelestarian Koleksi Sejarah. (2025). Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 9(11), 151-160. https://doi.org/10.9963/gk318345

References

Kelly, M., & Taffe, S. (2022). When Digital Doesn’t Work: Experiences of Co-Designing an Indigenous Community Museum. Multimodal Technologies and Interaction, 6(5). https://doi.org/10.3390/mti6050034

Posha, B. Y., & Yusnita, H. (2023). PERAN MUSEUM SEBAGAI PUSAT EDUKASI DAN DAYA TARIK WISATA BAGI MASYARAKAT SAMBAS. In Journal of Community Services) (Vol. 1, Issue 1). https://doi.org/10.37567/belalek.v1i1.2200

Rizki, O., Nugraha, N., & Rosa, D. (2022). PENGELOLAAN MUSEUM BAHARI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA EDUKASI DI JAKARTA. 3(6). https://doi.org/10.47492/jip.v3i6.2148

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.