EVALUASI KEBIJAKAN PENDAMPINGAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) DI KECAMATAN CIWANDAN KOTA CILEGON

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada masalah yang ada saat melakukan penilaian pada kebijakan pendampingan usaha di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Permasalah tersebut  yaitu menurunnya jumlah pelaku usaha dalam dua tahun terakhir. Hal ini terjadi karena sedikitnya jumlah pendamping usaha UMK di setiap kecamatan, pembaharuan data yang terlambat dan tidak valid dan responsivitas dan komunikasi belum optimal. Kebijakan pendampingan ini diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 02 Tahun 2016, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UMK melalui bimbingan dan pendampingan dari pendamping usaha. Evaluasi dilakukan menggunakan model evaluasi kebijakan William Dunn (2003) yang meliputi enam indikator, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik analisis data diadaptasi dari Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pendampingan usaha di Kecamatan Ciwandan belum berjalan secara optimal. Indikator responsivitas dalam komunikasi antar pendamping usaha belum berjalan baik yang menyebabkan informasi dan bantuan tidak merata di kalangan pelaku UMK. Selain itu, efektivitas kebijakan juga rendah karena terjadi penurunan jumlah pelaku usaha dalam dua tahun berturut-turut. Dalam hal efisiensi, jumlah pendamping usaha yang terbatas dan sarana prasarana yang tidak memadai menjadi faktor penghambat. Kecukupan dan ketepatan kebijakan juga belum tercapai karena pendampingan yang diberikan lebih bersifat motivasional dan belum dilengkapi dengan solusi praktis yang efektif. Penelitian ini memberikan rekomendasi agar pemerintah daerah melakukan peningkatan jumlah pendamping usaha, memperbaiki komunikasi dan koordinasi antar pendamping, serta memanfaatkan media digital untuk penyebaran informasi secara lebih efektif.