HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA PENGGUNA ARTIFICIAL INTELLIGENCE CHATGPT DI SMA X

Main Article Content

Vanesa Kusuma Dewi
Yomima Viena
Budi Sarasati

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis pada siswa pengguna Artificial Intelligence (AI) ChatGPT di SMA Negeri 03 Tambun Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melibatkan 257 siswa sebagai sampel yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala Learning Independence Scale (LIS) dari Song & Hill (2007) dan Critical Thinking Disposition Skill (CTDS) yang dikembangkan oleh Sosu (2013) dari teori Ennis (1996). Mayoritas siswa berada pada kategori sedang untuk kedua variabel, yang menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan dasar dalam belajar mandiri dan berpikir kritis, namun masih memerlukan bimbingan agar berkembang secara optimal. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson antara variabel kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,233 dengan nilai signifikansi p < 0,001. Nilai ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan secara statistik antara kedua variabel. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi, hubungan ini termasuk dalam kategori lemah.


 

Article Details

Section

Articles

How to Cite

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA PENGGUNA ARTIFICIAL INTELLIGENCE CHATGPT DI SMA X. (2025). Liberosis: Jurnal Psikologi Dan Bimbingan Konseling, 14(4), 101-110. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/liberosis/article/view/4270

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.