Akulturasi Perayaan Maulid dengan Kearifan Lokal: Studi Kasus Tradisi Ma’udu Lompoa di Sulawesi Selatan
pdf

Keywords

Akulturasi
Budaya Lokal
Maulid
Tradisi

How to Cite

Akulturasi Perayaan Maulid dengan Kearifan Lokal: Studi Kasus Tradisi Ma’udu Lompoa di Sulawesi Selatan. (2025). Tashdiq: Jurnal Kajian Agama Dan Dakwah, 14(1), 11. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/tashdiq/article/view/11

Abstract

Penelitian ini mengkaji tradisi Ma’udu Lompoa di Desa Cikoang, Sulawesi Selatan, sebagai manifestasi akulturasi antara ajaran Islam dan budaya lokal. Ma’udu Lompoa merupakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dikemas dengan tradisi khas masyarakat setempat, seperti pengarakan replika perahu Pinisi, pembacaan syair keislaman, dan ritual kenduri. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teori akulturasi John W. Berry, teori praktik sosial Pierre Bourdieu, serta teori identitas budaya Stuart Hall untuk menganalisis bagaimana Islam dan budaya lokal menyatu dalam tradisi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ma’udu Lompoa bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga berfungsi sebagai simbol identitas budaya yang memperkuat solidaritas sosial, nilai-nilai keislaman, dan pelestarian warisan budaya. Tradisi ini juga memberikan dampak ekonomi melalui sektor pariwisata dan perdagangan. Dengan demikian, Ma’udu Lompoa merupakan contoh konkret bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan budaya lokal tanpa kehilangan substansi spiritualnya, menjadikannya sebagai bentuk keberagaman ekspresi keislaman di Indonesia. 

pdf