SUNDA WIWITAN SEBAGAI WARISAN FILSAFAT LOKAL: MENGGALI ETIKA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BANDUNG
Main Article Content
Abstract
Artikel ini membahas Sunda Wiwitan sebagai warisan filsafat lokal yang masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat Sunda, khususnya di wilayah Bandung. Sunda Wiwitan bukan hanya sebuah sistem kepercayaan tradisional, tetapi juga mengandung nilai-nilai etika kehidupan yang relevan dengan tantangan moral masyarakat kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menggali prinsip-prinsip etika yang terkandung dalam ajaran Sunda Wiwitan, seperti harmoni dengan alam (silih asah, silih asih, silih asuh), penghormatan terhadap leluhur, dan tanggung jawab sosial. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi literatur, penulis mengkaji bagaimana ajaran-ajaran ini terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat adat dan urban di Bandung. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-nilai Sunda Wiwitan berfungsi sebagai pedoman etis dalam membangun hubungan antarmanusia dan lingkungan secara seimbang dan berkelanjutan. Di tengah krisis ekologis dan degradasi sosial, warisan filsafat lokal ini menawarkan alternatif reflektif untuk menghidupkan kembali etika kebersamaan yang berakar pada kearifan lokal. Artikel ini merekomendasikan pengakuan dan pelestarian Sunda Wiwitan sebagai bagian penting dari identitas budaya sekaligus kontribusi terhadap filsafat etika Nusantara.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.