MENGANALISIS SEJARAH, MITOS DAN NILAI-NILAI DARI PATUNG SI GALE-GALE DALAM KEARIFAN LOKAL BUDAYA DI SUMATRA UTARA
Main Article Content
Abstract
Patung Si Gale-Gale, yang merupakan simbol budaya Batak, memiliki akar sejarah yang dalam dan berfungsi sebagai representasi dari tradisi dan kepercayaan masyarakat. Melalui analisis terhadap asal-usul patung ini, artikel ini mengungkapkan bagaimana Si Gale-Gale tidak hanya berfungsi sebagai media penghormatan terhadap orang yang telah meninggal, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya yang mencerminkan nilai-nilai sosial dan spiritual masyarakat Batak. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi berbagai mitos yang melingkupi patung Si Gale-Gale, yang memberikan wawasan tentang cara pandang masyarakat terhadap kehidupan, kematian, dan hubungan antara dunia fisik dan spiritual. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran patung Si Gale-Gale dalam pelestarian kearifan lokal dan bagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan dalam konteks masyarakat modern. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan studi budaya dan pelestarian warisan budaya di Indonesia.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Harahap, R., Sihombing, A. L., dkk. (2024). Nilai budaya legenda Patung Sigale-gale dalam tradisi Batak Toba di Kabupaten Samosir Sumatera Utara berdasarkan aliran mimetik. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(10), 175–180. https://doi.org/10.2986.6340
Marbun, M. A., Marbun, L., & Toruan, N. (2017). Kamus budaya Batak Toba. Medan: MITRA IKAPI.
Mardialis. (1999). Metode penelitian: Suatu pendekatan proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Nainggolan, T. (2012). Sejarah dan transformasi religi: Batak Toba. Medan: Bina Media Perintis.
Nazir, M. (2005). Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Sihombing, G. S., & Tambun, R. (2020). Turi-turian ni Halak Batak. Medan: CV. Mitra Medan Anggota IKAPI.
Sihotang, S. M., Purnomo, B., & Meihan, A. M. (2023). Tari Patung Sigale-gale sebagai wisata budaya di Pulau Samosir Sumatera Utara. KRINOK: Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi, 2(3), 136–146.
Simanjuntak, B. A. (2011). Pemikiran tentang Batak: Setelah 150 tahun agama Kristen di Sumatera Utara. Jakarta: Yayasan Pusaka Obor Indonesia.
Sitorus, T. (2021). Penyampaian makna koleksi Patung Si Gale-gale: Dulu dan kekinian. Jurnal Prajnaparamita, 10(2). https://doi.org/10.2807.1298
Sihombing, N., Kasmahidayat, Y., & Sunaryo, A. (2022). Tari Tor-Tor Patung Sigale-gale. Ringkang, 2(1), 1–14.
Syamsul, A. (2018). Tradisi lisan (Cerita Rakyat Pulau Samosir). Medan: Obelia.
Zulkifli, Z. (2012). Komodifikasi Sigale-gale dalam persepsi dan respon masyarakat Batak: Kajian perspektif strukturalisme.