SEKATEN YOGYAKARTA: TRADISI WARISAN KERAJAAN YANG TETAP HIDUP DI TENGAH MODERNITAS
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas tradisi Sekaten di Yogyakarta sebagai salah satu warisan budaya adiluhung yang masih bertahan di tengah arus modernisasi. Sekaten merupakan perayaan tahunan yang dilaksanakan oleh Kesultanan Yogyakarta untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-15 dan memiliki akar sejarah yang kuat dari masa Kerajaan Demak. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif-analitis, kajian ini mengeksplorasi nilai-nilai historis, spiritual, dan sosial yang terkandung dalam prosesi Sekaten, seperti Miyos Gangsa, Numplak Wajik, Kondur Gangsa, hingga Grebeg Maulud. Data diperoleh melalui studi literatur dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan dokumen resmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekaten bukan hanya upacara seremonial, melainkan juga manifestasi harmonisasi antara budaya Jawa dan ajaran Islam. Simbol-simbol seperti gamelan, sesaji, serta pusaka keraton memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa yang religius dan menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam memahami peran budaya lokal dalam pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Ahmad, I., Syafrijal, B. N., Octa, A. N., Adhi, E. P., & Rizky, A. P. (2021). Tradisi Upacara Sekaten di Yogyakarta. Program Studi Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dutayana, M. K., & Irawan, I. (2021). Eksistensi tradisi Sekaten di Yogyakarta terhadap integerasi dalam beragama di masyarakat Kecamatan Godomanan, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY, tahun 2020. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(5), 614-627.
Nugraha, P. E. (2020). Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.[Indonesian].
Nugroho, Heri. (2018). “Sekaten sebagai Tradisi Islam-Jawa: Antara Spiritualitas dan Komodifikasi Budaya.” Jurnal Sosial Budaya, Vol. 15 No. 2, hlm. 215–229.
Rahmawati, A. Y. (2021). Komunikasi Dialogis Berbasis Budaya Lokal Sekaten (Studi Terhadap Abdi dalem Keraton Yogyakarta). At Tabsyir Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Kudus, 8(1).
Soedarsono. (2001). Wayang Wong: The State Ritual Dance Drama in the Court of Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Subuh, S. (2016). Garap Gending Sekaten Keraton Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 17(3), 178-188.