PERAN CALUNG RENTENG DALAM ADAPTASI BUDAYA TERHADAP KEBUTUHAN AKTIVITAS PERTANIAN DI CIBALIUNG

Abstract

Potensi alam akan menarik manusia untuk berinovasi dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Keterkaitan manusia dan alam tersebut tidak terlepas dari unsur kebutuhan primer manusia hingga membentuk sebuah kebudayaan. Cibaliung sebagai kawasan agraris dengan mayoritas masyarakatnya adalah seorang petani. Lahan dan hasil pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran calung renteng sebagai alat musik tradisional terhadap kebutuhan aktivitas pertanian di cibaliung. Dengan metodologi yang digunakan pada penelitian ini meliputi heuristik (pengumpulan data), verifikasi sumber, interpretasi dan historiografi. Maka, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Calung renteng di identikan dengan karakteristik masyarakat agraris khususnya dataran Sunda dengan beragam sebaran pohon bambu. Berawal dari pemenuhan kebutuhan pribadi untuk menghilangkan jenuh kala menunggu padi di Huma. Kolektivitas masyarakat pehuma berperan dalam penyelenggaraan ritual hingga perayaan hasil panen sebagai bentuk syukur kepada Nyi Pohaci Sanghyang Asri. Sosoknya diyakini masyarakat pehuma akan mendatangkan kesuburan karena berkaitan dengan asal usul padi. Selain itu, dipercaya pula dalam menghibur Dewi padi dan mengusir hewan liar.