TRANFORMASI TRADISI NGANGGUNG SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA DI SEMABUNG BARU PANGKAL PINANG
Main Article Content
Abstract
Artikel ini membahas tradisi Nganggung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai warisan budaya yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur dalam masyarakat Melayu. Tradisi ini, yang melibatkan masyarakat membawa makanan dalam dulang untuk dinikmati bersama, telah dilestarikan meskipun menghadapi tantangan modernisasi yang mengubah penggunaan alat tradisional menjadi wadah modern seperti kotak makan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran tradisi Nganggung dalam pelestarian dan transmisi nilai-nilai budaya serta identitas masyarakat, serta mengkaji transformasi yang dialaminya akibat perkembangan zaman. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teori konstruksi sosial dari Berger dan Luckmann, artikel ini menunjukkan bahwa Nganggung bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga identitas budaya yang terus dikonstruksi ulang melalui interaksi sosial. Meskipun modernisasi mengancam kelestarian bentuk fisik tradisi, masyarakat Bangka Belitung berupaya mempertahankan esensi Nganggung sebagai simbol persatuan dan warisan budaya. Transformasi tradisi ini menegaskan bahwa budaya bersifat dinamis, dan pelestariannya memerlukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai inti dan beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan bagi generasi mendatang.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.