Makna dan Konsepsi Diri Influencer Fashion Hijab Malaysia (Studi Pada Influencer Gen Z Muslimah di Kota Pangkalpinang)
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menganalisis makna dan konsepsi diri yang terbentuk dari aktivitas mempopulerkan trend fashion hijab Malaysia oleh influencer Muslimah Gen Z di Kota Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti makna dan konsep diri yang dihasilkan oleh para influencer Muslimah Gen Z di Kota Pangkalpinang dalam aktivitas mereka mempopulerkan trend fashion hijab Malaysia. Pengalaman subjektif para informan dalam memaknai hijab sebagai sarana representasi diri, nilai religius, dan simbol estetika dikupas tuntas dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling sebanyak delapan informan, dengan kriteria Gen Z Muslimah yang aktif sebagai influencer fashion hijab di media sosial Instagram. Observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi unggahan media sosial Instagram para influencer terpilih digunakan untuk mengumpulkan data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mengenakan hijab dengan gaya Malaysia dipandang sebagai cara untuk mengekspresikan identitas Muslimah yang modern, kreatif, dan religius. Aktifitas Influencing dalam mempopulerkan trend fashion hijab Malaysia secara signifikan mempengaruhi representasi diri para informan, yang mengindikasikan adanya keselarasan antara prinsip-prinsip agama dan aktualisasi diri di ranah digital. Temuan ini dianalisis dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead, yang menekankan bahwa konsepsi diri terbentuk melalui proses interaksi sosial dan pertukaran simbol. Penelitian ini menyimpulkan bahwa trend fashion hijab Malaysia bukan sekadar fenomena gaya berpakaian, tetapi juga menjadi media konstruksi representasi diri, dan ruang perluasan makna hijab di era digital. Penelitian ini memberikan kontribusi pada kajian sosiologi identitas, khususnya terkait fenomena fashion hijab dan generasi digital perempuan Muslim.
Kata Kunci: Gen Z; Hijab Malaysia; Influencer; Interaksionisme Simbolik; Konsepsi Diri; Media Sosial
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Abdullah, I. (2019). Pengantar Antropologi Budaya. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Ahmadi, D. (2005). Interaksi Simbolik: Suatu Pengantar. Jurnal Komunikasi Mediator, 9(2), 301–316.
Alqiva, A., & Gautama, M. I. (2021). Representasi Diri melalui Instagram oleh Mahasiswa Jurusan Sosiologi UNP. Jurnal Perspektif, 4(4), 542.
Arifa, F. L., & Isbah, M. F. (2020). Transformasi Berjilbab di Kalangan Mahasiswi. Jurnal Kawistara, 10(2), 145–158
Citraningsih, L. D., & Noviandra, R. (2022). Konsep Diri Mahasiswa di Media Sosial. Jurnal Komunikasi Interaktif, 8(1), 33–49.
Demartoto, A. (2013). Sosiologi Kesehatan: Perspektif Interaksionisme Simbolik. Surakarta: UNS Press.
Habsari, S. R., & Hasri, N. (2015). Fenomena Trend Hijab di Kalangan Remaja Perkotaan. Jurnal Budaya Populer, 4(2), 23–34.
Hasbiansyah, O. (2008). Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Jurnal Mediator, 9(1), 163–178
Johnson, D. P. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. (Terj. Robert M. Lawang). Jakarta: Gramedia.
Mead, G. H. (1934). Mind, Self, and Society. Chicago: University of Chicago Press.
Nuryana, M., dkk. (2019). Fenomenologi dalam Studi Pendidikan Islam Kontemporer. Malang: Literasi Nusantara.
Pratama, A., & Suryawati, M. (2022). Peran Instagram dalam Pembentukan Identitas Mahasiswa. Jurnal Ilmu Sosial Digital, 6(1), 77–89.
Romlah, M., Fatimah, S., & Kurniawati, Y. (2021). Panduan Praktis Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: CV Literasi Akademika.
Saniah, R., & Dawam, A. (2020). Simbolisme Hijab Malaysia di Kalangan Remaja. Jurnal Gendang Alam, 10, 1–15
Badan Pusat Statistik Kota Pangkalpinang. (2024). Kota Pangkalpinang dalam Angka 2024. Diakses dari https://pangkalpinangkota.bps.go.id