DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN KAMPANYE DIGITAL TERHADAP PERILAKU PEMILIH PEMULA (GEN Z) DALAM PILKADA BALI
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi dampak media sosial dan kampanye digital terhadap perilaku pemilih pemula (Generasi Z) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, penelitian ini mengidentifikasi bahwa media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter menjadi sumber utama informasi politik Gen Z, yang cenderung mengonsumsi konten visual, interaktif, dan cepat. Kampanye digital berbasis budaya lokal dan kolaborasi dengan influencer terbukti efektif meningkatkan partisipasi politik, sementara pendekatan formal dan penggunaan buzzer berlebihan justru mengurangi kredibilitas. Namun, media sosial juga membawa dampak negatif, seperti penyebaran disinformasi dan polarisasi akibat echo chamber. Teori Uses and Gratifications dan Agenda Setting digunakan untuk menganalisis motivasi Gen Z dalam menggunakan media sosial serta bagaimana kampanye digital membentuk persepsi mereka terhadap isu dan kandidat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kampanye yang adaptif terhadap karakteristik Gen Z, seperti konten kreatif dan relevan dengan isu lokal, dapat meningkatkan keterlibatan politik mereka. Implikasi penelitian ini memberikan wawasan bagi aktor politik dan penyelenggara pemilu dalam merancang strategi komunikasi yang efektif untuk pemilih muda di era digital.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.