RUWAT LAUT CARITA: MENELUSURI JEJAK KEARIFAN LOKAL DALAM RITUAL SYUKUR NELAYAN

Abstract

Tradisi Ruwat Laut di Desa Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, merupakan ritual tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat nelayan setempat setiap bulan Muharram sebagai ungkapan syukur atas hasil laut yang melimpah. Ritual ini melibatkan prosesi arak-arakan perahu hias, pelepasan kepala kerbau beserta sesaji ke laut, serta doa bersama yang diiringi dengan pertunjukan seni tradisional seperti wayang golek dan jaipong. Selain sebagai bentuk rasa syukur, Ruwat Laut juga berfungsi sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antarwarga, menjaga kelestarian alam, dan melestarikan tradisi leluhur. Melalui pendekatan etnografi kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Ruwat Laut Carita, dengan fokus pada aspek spiritual, sosial, ekologis, ekonomi, dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual ini tidak hanya mencerminkan penghormatan terhadap alam dan leluhur, tetapi juga menjadi media edukasi bagi generasi muda dalam memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain itu, Ruwat Laut Carita juga berkontribusi terhadap perekonomian lokal melalui pengembangan wisata budaya dan pemberdayaan UMKM setempat. Dengan demikian, Ruwat Laut Carita menjadi contoh nyata bagaimana tradisi lokal dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan makna dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.