MENGENAL VIHARA ANANDA AVALOKITESVARA: MAKNA DAN NILAI-NILAI IBADAH DI VIHARA ANANDA AVALOKITESVARA RANGKASBITUNG
Main Article Content
Abstract
Kepercayaan dan ajaran agama yang dianut suatu agama menjadi salah satu yang mencerminkan berbagai macam keberagaman dalam budaya Indonesia. Bentuk keberagaman mencerminkan keselarasan yang harmonis di tengah masyarakat. Indonesia memiliki 6 agama salah satunya agama Budha. Vihara tempat beribadah agama Budha yang didirikan di tengah pemukiman warga yang mayoritas beragama muslim Rangkasbitung tidak menjadikan perpecahan antara umat beragama yang lainnya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk meninjau perjalanan historis dari Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung, mengatahui makna dan nilai-nilai dari kegiatan keagamaan di Vihara Ananda Avalokitesvara serta peran Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung bagi masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan study literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Menurut catatan Sejarah Vihara Ananda Avalokitesvara bisa berdiri karena adanya sebuah pemikiran Sam Kauw Hwee yang dibawa oleh Kwee Tek Hoay ke indonesia dan dibangun pada pada bulan mei 1953 mulai selesai pembangunannya pada 4 Oktober 1954. Vihara ini juga membangun sebuah petilasan Embah Raden Jakaria sebagai bentuk penghormatan kepada warga pribumi. Keberadaan Vihara ini sangat berperan bagi masyarakat sekitar untuk saling tolong menolong antar agama dan sebagai bentuk toleransi dan Bhineka Tunggal Ika.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Anwar, K. (n.d.). Eksistensi Komunitas Buddha Di Tengah Masyarakat Muslim Di Pamekasan Madura [B.S. thesis, Jakarta: Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah]. Retrieved April 26, https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42963
Bahri, S. (n.d.). Tridharma indonesia: Pandangan ds marga singgih (ketua pengurus pusat majelis tridharma 1999-2014) [B.S. thesis, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]. Retrieved April 26, 2025
Husna, K., & Arif, M. (n.d.). IBADAH DAN PRAKTIKNYA DALAM MASYARAKAT. 1 Agustus 2021.
Nadroh, S. (n.d.). Pengaruh kegiatan keagamaan di Lithang Bakti Makin dan Vihara Avalokitasvara terhadap hubungan harmonis antar umat beragama di Pondok Cabe [B.S. thesis]. Retrieved April 27,https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/43913
Rahmawati Nur, S., & Soleh Khudori, A. (n.d.). NILAI-NILAI IBADAH DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ISYRAQI SUHRAWARDI AL-MAQTUL. Juni 2024, 10 No. 2.
Syaron, S. (n.d.). PERAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PENYUSUNAN RPJMD KOTA TOMOHON. 04.
Tanggok, I. (n.d.). MAKNA DAN IMPLEMENTASI AJARAN DI ZI GUI DI VIHARA KESEJAHTERAAN KOSAMBI BARU JAKARTA BARAT.
Varanida, D. (2018). Keberagaman Etnis dan Budaya sebagai Pembangunan Bangsa Indonesia. (PROYEKSI Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora PROYEKSI Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora (e-Journal)), 23(1). https://doi.org/10.26418/proyeksi.v23i1.2444
Wagito. (n.d.). VIHARA THERAVADA DI KOTA SINGKAWANG. Maret 2017, 5.
Yulianti, Y. (2017). JEJAK BUDDHISME DALAM NOVEL KARYA KWEE TEK HOAY “BOENGA ROOS DARI TJIKEMBANG”: PERSPEKTIF FENOMENOLOGI. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities, 2(1), 255–266.