Hegemoni Klan Kurozumi Pasca Kepergian Oden: Analisis Teori Gramsci dalam Anime OnePiece Arc Negara Wano
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas dinamika kekuasaan dan dominasi simbolik
yang dijalankan oleh Klan Kurozumi setelah kepergian Kozuki Oden
dalam arc Wano dari serial One Piece. Dengan menggunakan
pendekatan teori hegemoni Antonio Gramsci, penelitian ini
menganalisis bagaimana kekuasaan tidak hanya ditegakkan melalui
kekuatan militer, tetapi juga melalui manipulasi narasi sejarah,
simbol budaya, dan pembentukan kesadaran kolektif masyarakat
Wano. Hegemoni yang dibangun oleh Kurozumi Orochi dan aliansinya
dengan Kaido mencerminkan pembentukan blok historis baru yang
menegaskan hubungan antara kekuasaan ideologis dan ekonomi.
Dengan metode studi pustaka dan pendekatan kualitatif, analisis ini
menunjukkan bahwa kekuasaan hegemonik Klan Kurozumi berhasil
menggeser struktur kekuasaan lama serta memproduksi legitimasi
yang diterima secara pasif oleh masyarakat.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Bates, T. R. (1975). Gramsci and the theory of hegemony. Journal of the History of Ideas, 36(2),
351–366. https://doi.org/10.2307/2708933
Bowen, G. A. (2009). Document analysis as a qualitative research method. Qualitative Research
Journal, 9(2), 27–40. https://doi.org/10.3316/QRJ0902027
Crehan, K. (2002). Gramsci, culture and anthropology. University of California Press.
Fairclough, N. (2013). Critical discourse analysis: The critical study of language (2nd ed.).
Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315834368
Flick, U. (2018). An introduction to qualitative research (6th ed.). Sage Publications.
Fontana, B. (1993). Hegemony and power: On the relation between Gramsci and Machiavelli.
University of Minnesota Press.
Forgacs, D. (Ed.). (2000). The Antonio Gramsci reader: Selected writings 1916–1935. New York
University Press.
Gramsci, A. (1971). Selections from the prison notebooks (Q. Hoare & G. N. Smith, Eds.).
International Publishers.
Maulana, A. (2023). Paradigma tata kelola pemerintahan dalam perspektif tata nilai dan
institusi. Jurnal Administrasi Publik Indonesia, 8(1), 15–26.
Marliani, N. (2018). Sound governance sebagai bentuk pengembangan good governance dalam
tata kelola pemerintahan daerah. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 13(2), 55–68.
Mayo, P. (2010). Gramsci and education: A primer. Springer.
Morton, A. D. (2007). Unravelling Gramsci: Hegemony and passive revolution in the global
political economy. Pluto Press.
Neuendorf, K. A. (2016). The content analysis guidebook (2nd ed.). Sage Publications.
Retno Sunu Astuti. (2020). Desain kelembagaan dalam collaborative governance: Kajian pada
partisipasi publik di sektor lingkungan. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik, 24(1), 11–24.
Saldaña, J. (2011). Fundamentals of qualitative research. Oxford University Press.
Snyder, H. (2019). Literature review as a research methodology: An overview and guidelines.
Journal of Business Research, 104, 333–339. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039
Tompo, M. (2021). Good governance dalam perspektif hukum dan administrasi publik. Jurnal
Hukum dan Tata Kelola, 5(1), 41–57.
Wicaksono, E. (2021). Kolaborasi dalam pemerintahan daerah: Studi kasus kebijakan publik
kolaboratif di bidang kesehatan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 25(3), 321–339.
Zulkarnain, M., & Annisa, R. (2014). Menerapkan good governance di Indonesia: Perspektif
normatif dan praktis. Jurnal Politik dan Pemerintahan, 5(1), 51–68.