KETAHANAN PANGAN LOKAL DI ERA GLOBALISASI: TANTANGAN PELESTARIAN MAKANAN TRADISIONAL DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Ketahanan pangan lokal berkaitan erat dengan pelestarian budaya, identitas nasional, serta pemenuhan kebutuhan gizi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pemahaman, sikap, dan perilaku mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia terhadap makanan tradisional sebagai bagian dari pelestarian pangan lokal di era globalisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui laman Google Form sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya makanan tradisional dari segi ekonomi, gizi, dan budaya. Namun, pandangan terhadap makanan modern dan cepat saji tetap menjadi dominan karena alasan harga, kepraktisan, serta pengaruh tren media sosial. Inovasi dan visualisasi yang kurang menarik, serta minimnya promosi menjadi tantangan utama dalam pelestarian makanan tradisional. Mahasiswa menunjukkan potensi besar dan memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dengan memberikan berbagai upaya inovatif, seperti melakukan kolaborasi dengan UMKM dan influencer, melakukan rebranding makanan tradisional, serta mendukung kehadiran makanan tradisional dalam lingkungan kampus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelestarian makanan tradisional memerlukan pendekatan inovatif yang sesuai dengan tren generasi muda, serta dukungan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor agar tetap relevan dan kompetitif di tengah arus globalisasi.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Abror, K. T., Zennika, T., Putri, E. P. M., & Yukuri, K. A. (2024). PERAN MAKANAN TRADISIONAL DALAM MENGUATKAN IDENTITAS NASIONAL. Jurnal Budaya Nusantara, 7(1), 24-35.
Blakey, C. (2012). Consuming Place: Tourism’s Gastronomy Connection. University Of Hawai’i At Hilo: Hawai’i College Of Hohonu, 10(1), 51–54.
Economist Impact. (2023). Global Food Security Index 2023. Retrieved from https://impact.economist.com/sustainability/project/food-security-index
Fadhilah, A. (2014). Budaya pangan anak singkong dalam himpitan modernisasi pangan: eksistensi tradisi kuliner rasi (beras singkong) komunitas kampung adat Cireundeu Leuwi Gajah Cimahi Selatan Jawa Barat. Buletin Al-Turas, 20(1), 13-30.
Garibaldi, S. A., & Frimawaty, E. (2024). Menuju sistem pangan yang berkelanjutan: Bergerak dari pangan sebagai komoditas menuju sistem pangan yang berkelanjutan. Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(2), 117-125.
Harsana, M., Rinawati, W., & Fauziah, A. (2023). Inventarisasi makanan tradisional dalam menunjang pengembangan wisata kuliner. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 9(1), 81-86.
Krisnadi, A. R. (2018, September). Gastronomi makanan Betawi sebagai salah satu identitas budaya daerah. In National Conference of Creative Industry.
Nauli, E. R. (2018). Analisis persepsi konsumen usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhadap kuliner tradisional di Bandung: Studi pada konsumen jajanan pasar Buah Batu [Skripsi, Universitas Telkom]. Universitas Telkom.
Prabowo. (2024). Pidato tentang Ketahanan Pangan. Tribun Network. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=BDx BAVC
Purnomo, H. (2024, February). “SEGO KUCING” MBOK MISNATI UPAYA MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI REVITALISASI NILAI KEARIFAN LOKAL. In International Conference on Humanity Education and Society (ICHES) (Vol. 3, No. 1).
Purwadisastra, D. (2020). Membangun rasa kecintaan generasi milenial Kota Bandung kepada makanan minuman tradisional Sunda. Economics Professional in Action (E-Profit), 2(2), 106–110.
Rumawas, V. V., Nayoan, H., & Kumayas, N. (2021). Peran Pemerintah Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Minahasa Selatan (Studi Dinas Ketahanan Pangan Minahasa Selatan). Jurnal Governance, 1(1), 1-12.
Soekarno. (1952). Pidato di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sofyan, M. A. (2020). Eksistensi megono sebagai identitas kultural: Sebuah kajian antropologi kuliner dalam dinamika variasi makanan global. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(1), 45-62
Syafitri, Y., Irwandi, I., Sulaimawan, D., Astika, R., & Susianto, D. (2022). Penguatan Kapasitas SDM/UMKM Pengembangan Industri Pangan Lokal Tahun 2021 pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(1), 183-190.
Take, W. H. Y., & Systems, A. F. (2015). Sustainable food systems Concept and framework
Uluum, M. F., Nur’ain, A. D., Dini, K., Azmi, A. N., & Supriyono. (2024). Dampak perubahan gaya hidup: Pergeseran kuliner tradisional menuju makanan cepat saji di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(3), 16488–16496.
Veronica, E., Kusdibyo, L., & Senalasari, W. (2021). Persepsi generasi milenial terhadap masakan lokal Indonesia. Dalam Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (hlm. 1442–1448). Politeknik Negeri Bandung.
Widiati, S., & Azkia, L. I. (2023). Strategi Pengembangan Usaha dan Peran Sertifikasi Halal Produk Pangan Lokal UMKM dalam Menunjang Ketahanan Pangan Tingkat Rumah Tangga. Sebatik, 27(1), 398-406.
Wijaya, I. M. A. S., & Suter, I. K. (N.D.). Strategi Pengembangan Produk Dan Perluasan Pasar Pada Pengembangan Pangan Tradisional Sebagai Produk Wisata Kuliner Di Bali.
Yunita, R., & Nur’aini, H. (2019). Identifikasi pangan tradisional di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, 5(1), 123–133.