ANALISIS KLASTER PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN AKSES DAN INFRASTRUKTUR LISTRIK MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS
Main Article Content
Abstract
Akses listrik merupakan salah satu indikator utama pembangunan wilayah di Indonesia. Namun, hingga kini masih terdapat ketimpangan signifikan antar provinsi, baik dari sisi kapasitas infrastruktur maupun produksi energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan tiga indikator utama: persentase rumah tangga berlistrik, kapasitas pembangkit listrik, dan jumlah energi yang dibangkitkan, dengan menggunakan algoritma K-Means Clustering. Data yang digunakan bersifat sekunder dan bersumber dari BPS dan PLN tahun 2023. Seluruh variabel numerik distandarisasi sebelum dilakukan klasterisasi. Penentuan jumlah klaster optimal dilakukan menggunakan metode Elbow dan Silhouette Score, yang menunjukkan jumlah klaster terbaik sebanyak tiga (k = 3). Hasil klasterisasi menunjukkan bahwa Klaster 0 mencakup provinsi dengan infrastruktur listrik paling maju, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur. Klaster 1 mencakup mayoritas provinsi di Indonesia, khususnya wilayah timur, dengan kapasitas pembangkitan yang rendah meskipun tingkat elektrifikasi cukup tinggi. Sementara itu, Klaster 2 berisi provinsi strategis dengan akses listrik tinggi namun kapasitas menengah, seperti DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Visualisasi spasial dan PCA menguatkan sebaran geografis antar klaster. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan strategis dalam perencanaan kebijakan energi yang lebih adil dan tepat sasaran.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.