PERANCANGAN PRODUK PAKAN HEWAN BERBASIS LIMBAH IKAN DENGAN KONSEP PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah ikan sebagai bahan baku pembuatan dry dog food, mengidentifikasi karakteristik fisik produk, dan menganalisis kelayakannya sebagai peluang bisnis. Limbah ikan dari Pasar Ikan Kedonganan di Bali, yang mencapai 15,7 ton per minggu, diolah menjadi pakan anjing melalui proses pembersihan, penggilingan, pencampuran, pembentukan, pemanggangan, dan pendinginan. Enam formulasi produk dikembangkan dengan variasi tepung (gandum, jagung, dan campuran keduanya) serta penggunaan pengawet kalium sorbat. Uji organoleptik terhadap 20 panelis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar formulasi dalam hal warna, tekstur, aroma, dan tingkat kesukaan anjing. Namun, formulasi dengan pengawet menunjukkan daya simpan lebih baik, terutama pada formulasi tepung gandum yang bertahan hingga 30 hari. Desain kemasan "Fishbite" yang dikembangkan dengan metode SCAMPER mendapat respon positif dari 170 responden dengan rata-rata validasi di atas 4 dari skala 5. Analisis kelayakan bisnis menunjukkan Net Present Value Rp15.612.682, Return on Investment 372%, dan Payback Period 3,24 bulan, menjadikan produk ini sebagai solusi berkelanjutan untuk masalah limbah ikan sekaligus membuka peluang bisnis menguntungkan.
This research aims to utilize fish waste as raw material for dry dog food production, identify the physical characteristics of the product, and analyze its feasibility as a business opportunity. Fish waste from Kedonganan Fish Market in Bali, which reaches 15.7 tons per week, is processed into dog food through cleaning, grinding, mixing, molding, baking, and cooling processes. Six product formulations were developed with variations in flour (wheat, corn, and a mixture of both) and the use of potassium sorbate preservative. Organoleptic tests on 20 panelists showed no significant differences between formulations in terms of colour, texture, aroma, and dog preference levels. However, formulations with preservatives showed better shelf life, especially wheat flour formulations that lasted up to 30 days. The "Fishbite" packaging design developed using the SCAMPER method received positive responses from 170 respondents with an average validation score above 4 on a scale of 5. Economic feasibility analysis showed a Net Present Value of IDR 15,612,682, Return on Investment of 372%, and Payback Period of 3.24 months, making this product a sustainable solution for fish waste problems while opening profitable business opportunities.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.