IMPLEMENTASI TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN
Main Article Content
Abstract
Teori belajar behavioristik melihat belajar merupakan perubahan tingkah laku. Seseorang telah dianggap belajar apabila mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus, dan keluaran atau output yang berupa respons. Teori belajar behavioristik menekankan kajiannya pada pembentukan tingkah laku yang berdasarkan hubungan antara stimulus dengan respon yang bias diamati dan tidak menghubungkan dengan kesadaran maupun konstruksi mental. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian mendalam tentang teori belajar behavioristik dalam konteks studi perpustakaan. teori belajar behavioristik memiliki konsep dasar bahwa belajar merupakan interaksi antara rangsangan dan tanggapan. Salah satu tokoh terkenal dalam teori ini adalah Ivan Pavlov. Pavlov melakukan eksperimen tentang refleks kondisioning pada anjing. Ia menemukan bahwa anjing dapat belajar merespons stimulus baru setelah stimulus tersebut dikaitkan dengan stimulus lain yang telah menimbulkan respons alami. Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu. Oleh karena itu, penganut aliran behaviorisme menolak keras adanya aspek-aspek kesadaran atau mentalitas dalam individu. Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.