Abstract
Tauhid merupakan inti ajaran Islam yang menegaskan keesaan Allah sebagai dasar kehidupan spiritual dan sosial umat Muslim. Dalam perspektif Ilmu Kalam, tauhid tidak hanya menjadi konsep teologis semata, tetapi juga memiliki implikasi praktis dalam membentuk karakter individu, tatanan keluarga, dan struktur masyarakat. Artikel ini bertujuan mengkaji bagaimana pemahaman tauhid dalam Ilmu Kalam dapat diterapkan sebagai landasan dalam membentuk keluarga yang harmonis serta masyarakat yang Islami. Pendekatan kualitatif-deskriptif digunakan untuk menelaah relevansi ajaran tauhid terhadap nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang, tanggung jawab, dan musyawarah dalam keluarga. Hasil kajian menunjukkan bahwa penghayatan tauhid secara mendalam mampu membentuk kesadaran spiritual yang kuat, menumbuhkan sikap saling menghormati dalam rumah tangga, serta menciptakan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai keadaban. Dengan demikian, tauhid dalam Ilmu Kalam tidak hanya berfungsi sebagai konsep keimanan, tetapi juga sebagai pondasi etika sosial yang membentuk peradaban Islam yang harmonis dan berkelanjutan.
Kata Kunci: Tauhid, Ilmu Kalam, keluarga harmonis, masyarakat Islami, etika sosial, nilai Islam.
Abstract
Monotheism (tauhid) is the core of Islamic teachings that affirms the oneness of God and serves as the foundation of both spiritual and social life for Muslims. From the perspective of Ilm al-Kalam (Islamic theology), tauhid is not merely a theological concept but also carries practical implications in shaping individual character, family structure, and social order. This article aims to examine how the understanding of tauhid in Ilm al-Kalam can be applied as a basis for building a harmonious family and an Islamic society. A qualitative-descriptive approach is used to explore the relevance of tauhid to values such as justice, compassion, responsibility, and mutual consultation within the family. The findings reveal that a deep internalization of tauhid cultivates strong spiritual awareness, encourages mutual respect in family life, and fosters a society rooted in civility and moral integrity. Therefore, tauhid in Ilm al-Kalam functions not only as a creed of faith but also as a foundation of social ethics that supports a harmonious and sustainable Islamic civilization.
Keywords: Monotheism, Ilm al-Kalam, harmonious family, Islamic society, social ethics, Islamic values.