TAFSIR AI ATAS SYARIAT PUASA : KAJIAN KOMPARATIF CHATGPT DAN GEMINI TERHADAP QS.AL-BAQARAH :183-185
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi fenomena tafsir digital yang berkembang dengan cepat melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan Gemini, dengan perhatian khusus pada perbandingan pemahaman QS. Al-Baqarah: 183–185 yang membahas tentang hukum puasa. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif-komparatif, penelitian ini menunjukkan bahwa kedua AI umumnya menerapkan pendekatan deskriptif-tematik yang menggambarkan kewajiban puasa, serta tujuan utamanya untuk mencapai ketakwaan dan prinsip kemudahan (rukhsah). Perbedaan yang ada terletak pada cara penyampaian: ChatGPT menyajikan informasi yang lebih ringkas dan netral, sesuai untuk pemahaman konseptual, sedangkan Gemini memberikan penyampaian yang lebih naratif dan komunikatif dengan penekanan pada hikmah praktis, meskipun ada risiko menyederhanakan makna. Keterbatasan utama kedua AI ini adalah ketidakberadaan rujukan kepada ulama atau kitab tafsir tradisional, yang berdampak pada kedalaman dan keakuratan penafsiran mereka. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa AI berfungsi sebagai alat bantu awal atau sebagai pemicu diskusi, bukan sebagai pengganti otoritas keilmuan dalam tradisi tafsir Islam, sehingga penting untuk tetap melakukan verifikasi kritis oleh para ahli.