Abstract
Penelitian ini mengkaji interpretasi visual ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan teknologi kecerdasan buatan, khususnya model generatif VEO 3. Tujuan utamanya adalah mengevaluasi potensi sekaligus risiko dari visualisasi berbasis AI dalam menyampaikan makna wahyu. Dengan pendekatan kualitatif yang memadukan analisis isi, semiotika visual (Barthes), serta evaluasi teologis dan etis, kajian ini menganalisis sejumlah ayat bernuansa simbolik dan spiritual seperti Q.S. Al-Baqarah [2]:286, Q.S. Yusuf [12]:86, dan Q.S. An-Nūr [24]:35. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI cukup efektif menggambarkan aspek emosional dan naratif, namun sering kali menyederhanakan atau menyimpang dari makna spiritual mendalam yang dijelaskan dalam tafsir klasik dan kontemporer. Masalah umum yang ditemukan adalah kecenderungan visual literal dan bias budaya. Meski demikian, visualisasi AI berpotensi menjadi media edukatif yang kuat, terutama bagi generasi yang terbiasa dengan konten visual. Studi ini menyimpulkan bahwa pedoman etis dan kolaborasi lintas disiplin sangat dibutuhkan agar visualisasi Al-Qur’an tetap akurat, menghormati kesucian wahyu, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.