Pentingnya Media Sosial Sebagai Strategi Komunikasi Politik: Studi Kasus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang Kabupaten Badung

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran strategis media sosial dalam komunikasi politik, dengan mengambil studi kasus pada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Badung. Di tengah era digital di mana partai politik secara agresif memanfaatkan platform online untuk pembentukan citra dan mobilisasi massa, studi ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan fundamental: (1) Bagaimana pengelolaan akun media sosial DPC PBB Kabupaten Badung?; (2) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan tersebut?; dan (3) Seberapa penting media sosial sebagai medium komunikasi politik tidak langsung bagi partai di tingkat lokal? Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data primer dikumpulkan melalui serangkaian wawancara mendalam dengan pengurus kunci DPC PBB Badung. Hasil penelitian menunjukkan sebuah fenomena invisibilitas digital, di mana pengelolaan media sosial DPC PBB Badung bersifat ad-hoc dan tidak terstruktur. Temuan ini kontras dengan tren nasional yang menunjukkan media sosial sebagai arena sentral politik. Faktor penghambat yang teridentifikasi jauh lebih dominan dibandingkan faktor pendukung, meliputi: (a) keterbatasan sumber daya finansial dan manusia yang akut; (b) kesenjangan literasi dan keterampilan digital di kalangan pengurus; dan (c) prioritas strategis yang masih sangat terfokus pada politik konvensional berbasis interaksi tatap muka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bagi partai politik di tingkat lokal, khususnya partai non-dominan, media sosial bukan lagi sekadar alat pelengkap, melainkan infrastruktur esensial. Ketiadaan kehadiran yang aktif dan terkelola di ruang digital secara efektif mengirimkan sinyal ketidakrelevanan kepada publik, terutama segmen pemilih muda, dan secara signifikan menghambat kemampuan partai untuk berpartisipasi dalam wacana publik serta melakukan regenerasi kader.