IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DALAM FINTECH SYARIAH SEBAGAI REVOLUSI EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA

Abstract

Fintech syariah muncul sebagai solusi inovatif dalam menghadirkan layanan keuangan yang lebih inklusif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, keseimbangan, maslahah, serta menghindari unsur gharar, maysir, dan riba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka untuk mengkaji bagaimana teknologi seperti blockchain dan smart contracts memperkuat transparansi dan kepatuhan terhadap syariah. Selain dari aspek implementasi prinsip-prinsip syariah, artikel ini juga menyoroti peran strategis fintech syariah dalam meningkatkan inklusi keuangan, pemberdayaan UMKM, digitalisasi pengelolaan ZISWAF, dan perluasan layanan keuangan hingga ke daerah terpencil. Fintech syariah juga memperkuat sistem keuangan nasional dengan menawarkan sistem pembiayaan berbasis profit-loss sharing yang adil dan efisien. Meskipun menghadapi tantangan dalam hal regulasi, SDM, dan standardisasi produk, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat fintech syariah regional. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara regulator, pelaku industri, dan otoritas keuangan syariah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan fintech syariah yang berkelanjutan.

Islamic fintech has emerged as an innovative solution to provide more inclusive financial services that comply with Islamic values, such as justice, balance, maslahah, and avoiding gharar, maysir, and riba. This research uses a descriptive qualitative method with a literature study approach to examine how technologies such as blockchain and smart contracts strengthen transparency and sharia compliance. Apart from the implementation of sharia principles, this article also highlights the strategic role of sharia fintech in increasing financial inclusion, empowering MSMEs, digitizing ZISWAF management, and expanding financial services to remote areas. Islamic fintech also strengthens the national financial system by offering a fair and efficient profit-loss sharing-based financing system. Despite challenges in terms of regulation, human resources, and product standardization, Indonesia has great potential to become a regional hub for Islamic fintech. Therefore, synergy between regulators, industry players, and Islamic finance authorities is needed to create an ecosystem that supports the sustainable growth of Islamic fintech.