KEARIFAN LOKAL DALAM STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG NAGA: ANALISIS HUBUNGAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kearifan lokal yang terintegrasi dalam struktur sosial masyarakat Kampung Naga, sebuah kampung adat yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Dengan pendekatan historis, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai kearifan lokal membentuk hubungan vertikal dan horizontal di antara anggota masyarakat. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal, yang tercermin dalam tradisi, norma, dan praktik sosial, berperan penting dalam memperkuat solidaritas komunitas dan menjaga harmoni sosial. Hubungan vertikal, yang terjalin antara masyarakat dan pemimpin adat, serta hubungan horizontal antaranggota masyarakat, menciptakan jaringan sosial yang kokoh dan berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang pentingnya kearifan lokal dalam mempertahankan identitas budaya dan struktur sosial masyarakat adat di era modern.
Kata Kunci: Kearifan lokal, struktur sosial, Kampung Naga, hubungan vertikal, hubungan horizontal, masyarakat adat.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Donny, P., & Irwansyah. (2020). Memahami Masyarakat dan Perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan IImu Sosial, 1(1), 506–515. https://doi.org/10.38035/JMPIS
Dzulkifli, A. (2021). Sistem Sapaan di Lingkungan Masyarakat Desa Masaran Kabupaten Sumenep Madura. Jurnal Bahasa dan Budaya, 9(2), 60–70.
Rahima A. (2021). Variasi Sapaan Ragam Akrab dan Ragam Santai Masyarakat Melayu
Jambi dalam Komunikasi Verbal (Kajian Sosiolinguistik). Jurnal Ilmiah Dikdaya. Vol(11). No(1). Hal 1/6.
Ratnawati dkk. (2021). Korelasi Peran Orang Tua Terhadap Pemerintahan Bahasa Sunda sebagai Bahasa Ibu di Daerah Kuningan. Jurnal Golden Age, Universitas Kuningan. Vol(5). No(2). Hal 474/481.
Prasetyo, D., & Puspytasari, H. H. (2021). Nilai-Nilai Hukum Adat Dan Kepercayaan Masyarakat Pada Tradisi Wiwitan. Prosiding Conference on ..., September, 799–809. https://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/CORCYS/article/view/2082%0Ahttps://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/CORCYS/article/download/2082/1706
Purba dkk. (2022). Sistem Sapaan dalam Bahasa Karo: Kajian Sosiolinguistik. Jurnal Basataka. Vol(5). No(1).
Haeruddin. (2017). Sistem Sapaan Kekerabatan Suku Sasak: Kajian Linguistik Kebudayaan. Lingua. Vol(14). No(1).Hal 39/54.
Sihotang dkk. (2024). Deskripsi Sistem Kekerabatan dan Sapaan Pada Etnik Batak Simalungun. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol(8). No(3).
unarni, E., & Rahman, H. (2023).
Kata Sapaan Dalam Bahasa Dayak Kanayatn: Kajian Sosiolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 11(2), 112–121.
Nurhaniffa, A., & Haryana, W. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Mempertahankan Budaya Kampung Adat Cireundeu Di Era Modernisasi. Cendekia, 16(1), 17–24. https://doi.org/10.30957/cendekia.v16i1.714.mereka
Purba, J., & Herlina. (2022). Sistem Sapaan dalam Bahasa Karo: Kajian Sosiolinguistik.
Jurnal Basataka, 5(1), 15–24.
Susylowati, E. (2020). Bentuk Kata Sapaan dalam Bahasa Jawa di Kraton Surakarta Hadiningrat. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra, 2(1), 45–58.
Jannah, M. (2018). Sistem Sapaan Bahasa Bima: Sebuah Kajian Sosiolinguistik. Jurnal Humaniora, 20(3), 233–241.